Lorong Hati

Tak pernah 'ku inginkan bahwa hati kembali bertawajah pada ingatan masa lalu
Namun ia kembali memutar arah, menemukan rona ingatan dan sebuah wajah
Ia jemput resah dan tawa yang tersisa
Demi sebuah kisah,

Tak ada sapa apalagi kata
Hening
Bening
Hampa
Ingatan yang terbelenggu
Ingatan yang bangkit dari layu
Ingatan yang menari dari permukaan gambar, tak berkanvas.
Ada warna
Ada harap
dan ada cemas,
Ingatan yang kembali ke lorong waktu,
dan pulang ke luruh hati.

Dusun Curup, 2/1/2015. Pukul 3.01

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Socialism; An Overview

Muhammad Sholihin, Dari Kegelisahan Terbitlah “Api Paderi”

Gigilku